Ads Top

Menikmati Roti Batik di Kota Batik, Pekalongan


Kota Batik di Pekalongan
Bukan Jogja, Bukan Solo
Gadis cantik jadi pujaa.
Jangan Bejat, Jangan Bodo

Penggalan lirik dari lagu Slank, SBY (Sosial Betawi Yoi) ini menggambarkan bahwa Pekalongan memang terkenal dengan julukan kota Batik. Berbagai motif batik tersedia disana. Mulai dari motif yang simple hingga motif yang rumit sekalipun ada.

Source : ncc-indonesia.com

Dengan kekreatifan yang dimiliki seniman pekalongan, mereka juga menyediakan batik yang bisa dimakan. Motif batik seperti Megamendung khas Jawa Barat dan Jlamprang asli Pekalongan dibentuk menyerupai gulungan kain batik cantik yang siap dijual untuk wisatawan sebagai oleh – oleh.

Ditangan ibu Adila Hukmiati inilah, gulungan yang menyerupai kain tersebut dapat dimakan. Gulungan – gulungan batik tersebut terbuat dari bolu yang dibungkus dalam plastik. Inovasi ibu rumah tangga asal Kelurahan Dekoro, Kota Pekalongan, ini membuat roti batik yang enak dan aman untuk dikonsumsi.

Adila telah menggeluti usahanya sejak setahun lalu, dan kini bisnis roti batik cantik miliknya telah dijual ke luar kota seperti Jakarta dan Surabaya.

Menurut Adila tidak ada kesusahan dalam membuat roti batik cantik milknya. Bahan – bahan yang digunakan pun sama seperti bolu kukus pada umumnya yaitu tepung maizona, tepung terigu, gula pasir, susu cair, emulsifier, minyak sayur dan pewarna untuk membuat motif batik.

Adonan yang dibuat pun ada dua yakni adonan pelapis dan adonan untuk membuat pola motif batik pada bolu, yang keduanya menggunakan bahan yang sama.

Setelah selesai membuat adonan untuk membuat pola batik, langkah selanjutnya adalah mengkukus campuran adonan tadi dengan alat untuk mengkukus, klakot. Tidak butuh waktu yang lama untuk mengkukus adonan tersebut, cukup dua menit saja.

Setelah adonan untuk membuat pola batik matang, angkat adonan tersebut lalu beri pelapis untuk kemudian dikukus kembali sekitar sepuluh menit. 

Source : bolubatik.com

Adila hanya membuat roti batik jika ada customernya yang memesan karena dirinya hanya berjualan lewat social media. Ia mematok harga roti batik sekitar Rp 50.000 hingga Rp 75.000 per buah.

No comments:

Powered by Blogger.